Banjir, dipandang dari segi agama Islam

Posted: Mei 21, 2012 in Uncategorized

Gambar

Fenomena bencana banjir sering terjadi dibeberapa kota diwilayah Indonesia saat musim penghujan tiba. Bencana banjir tidak asing lagi bagi masyarakat Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Setiap tahunnya bencana ini melanda ibukota Indonesia itu. Warga telah terbiasa dengan kehadiran banjir. Pencegahannyapun telah dilakukan oleh warga jauh hari sebelum banjir datang.  Nah bagaimana dengan daerah lain yang jarang sekali terkena bencana tersebut?

 

Banjir bandang di Wasior, Papua Barat. Banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu tepatnya bulan Oktober 2011 telah menewaskan 134 orang korban dan ratusan lainnya mengalami luka berat dan ringan. Puluhan rumah ikut rusak. Banjir bandang Wasior juga mennyebabkan warga harus mengungsi keberbagai daerah termasuk Manokwari. Beberapa masyarakat menyatakan banjir bandang tersebut disebabkan penggundulan hutan oleh oknum-oknum tertentu disekitar Wasior. Sedangkan pihak pemerintah masih belum meyakini adanya isu tersebut. Pemerintah meyakini banjir bandang tersebut murni bencana alam.

 

Kesimpulan sementara yang dapat diambil bahwa banjir bandang di Wasior terjadi bisa karena perubahan iklim yang ekstrem, perubahan dari waktu ke waktu dari sisi global dan adanya perubahan iklim yang ekstrem yang juga memengaruhi curah hujan serta kontur alam yang ada disana.

 

Banjir bandang di China. Bencana ini terjadi pada bulan Juli 2010. Banjir bandang dan tanah longsor melanda beberapa provinsi dinegara China. Tanah longsor akibat hujan deras yang melanda beberapa wilayah di China, diantaranya provinsi Sichuan, Yajiang dibarat daya China, dan provinsi Hainan. Hujan deras sejak Selasa, 12 Juli 2010 menyebabkan tanah longsor sehingga menutup jalan tol dan memutus aliran listrik. Banjir juga mengganggu aliran air bersih. Sekitar 130.000 penduduk mengungsi ke berbagai daerah. Banjir bandang terburuk selama kurun waktu lima puluh tahun terakhir melanda provinsi Hainan China. Hujan lebat itu telah mengguyur 16 kota di Hainan selama satu minggu. Sebanyak 550 desa tergenang. Banjir bandang tersebut juga merenggut hampir 140 orang di Vietnam, 43 orang tewas, dan 23 lainnya dinyatakan hilang.

 

Selain banjir bandang di Wasior dan beberapa di wilayah China, juga melanda Thailand. Bencana tersebut menelan korban hampir 600 jiwa. Beberapa provinsi di negara tersebut digenangi air. Bencana banjir tersebut terjadi disebabkan hujan lebat pada pertengahan Juli. Walikota Bangkok meyakini bahwa air akan surut dalam waktu dekat. Pemerintah Thailand bekerjasama dengan pemerintah China  dalam bidang bencana untuk menanggulangi bencana banjir selanjutnya. Dari pihak China akan memberi bantuan pengamanan sungai Mekong dan membantu Thailand mengatasi banjir (19/11/2011).

 

Banjir yang terjadi akhir-akhir  ini dapat disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab ataupun  murni bencana alam. Jika dilihat dari perbuatan manusia, banjir bisa diakibatkan karena penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan, berkurangnya fungsi hutan karena polusi udara dimana-mana dan taman kota, atau bergesernya hutan yang hijau menjadi taman beton. Perbuatan akibat tangan manusia telah dijelaskan dalam firman Allah yang tertera dalam QS. Ar Rum:41 yang berbunyi:

 

41. “Telah nampak kerusakan didarat dan dilaut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

 

Juga dalam QS. Al Qashash: 77 berbunyi:

 

77. “Dan carilah pada apa yang telah  dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan.”

 

       Jika melihat dari dua ayat diatas jelaslah bahwa yang menyebabkan bencana itu berasal dari tangan manusia. Allah SWT menurunkan bencana sebagai akibat dari kerusakan yang disebabkan manusia itu sendiri. Bencana dari Allah dapat diartikan sebagai teguran atau murka. Tetapi sejauh ini manusia tidaklah sadar bahkan berpikir lebih jauh akibat selanjutnya yang akan diturunkan oleh Allah.

 

            Sebagai pendidik dalam bidang agama sebaiknya kita mengajarkan menjaga kelestarian alam kepada peserta didik sejak dini. Karena hal yang diterapkan sejak masa awal pertumbuhan akan banyak menyerap dampak positif. Selain itu, kita juga wajib memberi contoh cara menjaga alam dengan baik, misalnya menyosialisasikan reboisasi, ikut menggalakkan gerakan tanam satu juta pohon mulai dari lingkungan sekolah dan sekitarnya, dan mengajarkan kepada peserta didik untuk buang sampah pada tempatnya. Dengan tiga contoh diatas apabila dikembangkan lebih luas, insya Allah alam yang hijau dapat dirasakan kembali oleh anak cucu kita.

 

Tinggalkan komentar